Matematika itu Menderita, Sulit dan Momok yang MenakutkanI

Penulis : SYAHRUL RAMADHAN

Matematika itu Menderita, Sulit dan Momok yang Menakutkan

Ilmu matematika adalah ilmu salah satu pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah. Sebab semua pelajaran pasti berkaitan dengan matematika. Matematika mempunyai peran yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Contoh realitanya adalah dengan adanya matematika dalam hal transaksi jual-beli yang kerapkali dilakukan oleh setiap orang, pasti menggunakan unsur-unsur berhitung yang ada di dalam matematika. Secara tidak langsung pula matematika juga melatih seseorang untuk menganalisis, berfikir secara kritis, kreatif, rasional, mampu memecahkan masalah dan berpikir logis. Sebab tanpa itu semua kecil kemungkinan tidak akan maju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun, kenyataan dilapangan atau kemudian di sekolah-sekolah khususnya, matematikan nampaknya menjadi mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh sebagian besar orang. Ia merupakan bidang pengetahuan yang kerap dianggap paling sulit dan momok bagi para pelajar. Hal ini ditunjukkan hasil survey tentang persepsi pelajar terhadap mata pelajaran dan materi ajar matematika didapat bahwa matematika itu menakutkan, memusingkan, menyebalkan bahkan membuat kepala itu menjadi stress.

Hal ini tentu akan menjadikannya semakin sulit mempelajari ilmu ini karena sejatinya pemikiran seseorang itu akan berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya. Selain itu, faktor guru yang mengajar dianggap mempunyai peran yang signifikan dalam menumbuhkan kecintaan seseorang terhadap matematika.

Banyak guru yang hanya sekedar memberikan hafalan rumus-
rumus terhadap murid-muridnya tanpa memberikan pemahaman lebih tentang betapa menariknya dunia matematika. Beberapa hanya sebatas menggugurkan kewajibannya untuk mengajar, tak peduli muridnya paham atau tidak.
Coba kita perhatikan, ketika saya dulu waktu SD, SMP, SMA sampai masuk ke perguruan tinggi sekarang dan menganalisis bahwa pelajar, terutama dari jenjang SMP sampai dengan SMA itu memiki respon yang berbeda-beda terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh pendidik pada pembelajaran di kelas.

Kebanyakan pelajar lebih merasa jenuh ataupun menjadi beban jika mereka akan diajarkan dengan mata pelajaran matematika. Bahkan mata pelajaran tersebut sudah menjadi momok yang menakutkan bagi meraka, penyebabnya mungkin dikarenakan mulai dari bentuk matematika yang hanya berupa angka-angka, simbol, garis, yang membuat mereka tidak paham tentunya.

Mereka menganggap matematika hanya membuat pusing tanpa berusaha untuk memecahkan masalahnya, karena pelajar tidak terbiasa atau tidak terlatih untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah. Sebagian pelajar juga tidak mengetahui tujuan belajar dalam matematika, sehingga mereka tidak bisa belajar dengan optimal. Dan juga pada kebanyakan isi materi hanya berkaitan dengan rumus-rumus yang dituntut harus selalu untuk dihafalkan, itu bisa kita lihat kebanyakan pada sekolah-sekolah SMP maupun SMA.

Dari gambaran tersebut menurut saya kebanyakan pelajar tidak menyukai matematika itu karena mindsetnya kepada matematika selalu buruk sehingga otak mereka tidak mau menerima apa saja pelajaran matematika yang diajarkan oleh guru. Sehingga kita tahu bahwa pemahaman mereka terhadap matematika adalah momok yang menakutkan. Oleh sebab itu, mulai sekarang ubahlah mindset kepada matematika, memotivasikan lah dirimu sendiri agar tak memandang pelajaran ini adalah sesuatu yang sulit dan menderita.

Coba bayangkan bahwa pada dasarnyamatematika itu tidak sulit bahkan matematika itu mudah dan menyenangkan. Sama menyenangkannya dengan ketika kita bermain dan menjawab soal teka-teki, tebak-tebakan dan sebagianya.

Selain itu juga kurangnya stimulasi dan dorongan dari guru sendiri untuk memotivasi pelajar menjadi salah satu alasan mengapa mereka sangat kurang menyenangi pelajaran matematika. Ditambah lagi dengan intruksi dan imbauan yang kurang diberikan saatmenyelesaikan soal. Ketakutan terhadap matematika sedikit banyak juga dipengaruhi oleh kurikulum yang berlaku di lembaga pendidikan kita. Baik itu urutan materi yang tumpang tindih atau tidak sistematis baik sesama materi dalam matematika maupun materi dalam ilmu yang lain.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan minat seseorang khususnya pelajar
terhadap matematika. Selain memunculkan motivasi dari dirinya sendiri, peran guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan juga berpengaruh besar terhadap keberhasilanbelajar seseorang. Saya berharap semoga minat orang Indonesia mempelajari matematika semakin hari semakin meningkat.

Komentar